belajar ngebolang (1)

10:25:00 PM


Kriiiing

Bel praktikum pun berbunyi. Akhirnya praktikum ini selesai juga. ku menghampiri temanku

“mut buruan lah, ga usah mandi ya entar. Langsung cau”
“oke ka”

Ya temanku itu bernama Mutiara Kesuma Ningrum. Namun biasa dipanggil muti. Dengan terburu-buru kami menuju lift. Sampai dibawah kami langsung berlari menuju kosan.
Jas lab belum kami lepas, padahal peraturannya jas lab harus segera di lepas setelah keluar laboratorium. Ah tapi masa bodo pikirku. Kakiku sangat sakit dikarenakan terus berlari sepertinya temanku merasakan hal yang sama.

Disaat terburu-buru itu muti mampir ke tempat fotokopian untuk mengambil fotokopian buku.

“mas e fotokopi yang tadi mana mas e, buruan mas e” dengan kecapekan muti berbicara
Tapi mas nya lama bgt.
“mas buruan lah mas lagi buru-buru nih. Berapa mas? BERAPA?” aku pun turut berbicara karena kesel ngeliat mas-mas nya yang lama
“iya mas berapa? Buruan..”
“……………”

Akhirnya urusan di tempat fotokopi selesai.
Ah rumah hijau itu terlihat.. ya itulah wisma 7. Kosan kami.
Ayo mut buruan ya ganti bajunya
Sampai kamar ku langsung berganti baju, untungnya tadi pagi aku sudah memasukan baju yang akan aku bawa nantinya. Tapi perlengkapan lainya belum akhirnya dengan terburu-buru pula aku memasukan perlengkapan lainnya. Aku tak tahu apa saja yang aku masukan yang ada dipiranku adalah sekarang sudah jam setengah enam sore kita harus cepat ato ga ketinggalan travel.

Setelah selesai ku lsg mengunci kamar. Dari teras kamar kulihat nenek sedang menunggu taksi. Eittts bukan nenekku beneran.hhehe dia adalah Rahmadhini Elkri aka dini aka nenek.hhahaha
Lalu ku panggil sinjo.
 “sinjooooooooooo ayooo”
“ayo ka”

Ehem bukan sinjo yang keong racun ya.hhahaha namanya adalah Shinta Mariana tapi anak” memanggilnya sinjo.

“eh bentar” kataku sambil berlari kecil menuju kamar
……….
“hhahaha ya ampun” sinjo pun tertawa
“yaudahlah dari pada ga dimakan ditinggal dikosan, mending dibawa kalo kelaperan. Ya kan?” belaku

Hhehe aku membawa roti sekaligus selai coklat kacangnya sekaligus sendok plastik.hhihi
Muti pun telah siap. Dan sekarang kami siap berangkat namun taksinya belum ada. Yaudah deh kami jalan dah tuh ke pinggir jalan raya deket yarsi.
Dan akhirnya taksi burung biru itu ada yang kosong.hhaha

“pak plaza tendean ya” sahut sinjo
“tunjukin aja jalannya”
“ya ga tau pak. Bapak tau ga?
“tendeann itu deket.hmm aduh lupa”

Taksi itu terus berjalan, sinjo lsg menelpon temannya.  Dan memberi tahu supir taksi itu
Tetapi kok ga meyakinkan  akhirnya

“pak bapak kebayang ga sih tempatnya” kataku dengan nada meragukan
“ya ga kebayang sih”
“terus kenapa jalan terus yg ada nyasar lagi padahal jam 7 kita harus udah sampai, udahlah ta, berenti aja”

Akhirnya kita turun dari taksi itu.. hmm kita turun di senen kalo ga salah. Dan lsg nyari taksi.

“pas mau nae taksi Tanya dulu lah, tau apa ga?”

Nunggu taksi lamaaa bgt. Banyak yg lewat tapi ada penumpangnya.hadeuh.
Manggil taksi yg nyamperin malah bajay. –“
Tapi akhirnyaa
Ada juga taksi yg kosong. Dan untungnya bapaknya tau tendean. (Alhamdulillah)

“pak nyampe sana jam 7 bisa?” (padahal udah mau jam 6, ya tau sendirilah Jakarta macetnya kayak apa)
“ya saya mah bisa aja, tapi kan kalo macet ya ga tau. Mau lewat mana nih? Kuningan atau……….”

Supir taksi itu member pilihan beserta segala kemungkinannya.hhhahaha *mantep kan*
Akhirnya kami memilih lewat kuningan..
Dan yaa seperti yang telah kami duga maceeeeeeeet.
Di taksi kami bercanda, makan roti gara” kelaperan (tuh kan roti ku berguna juga), dan di jalan ada adegan termehek-mehek.hhhahaha

“mutiiiiiiiiiii. Bokappppppppppp gue… itu bokap gue”
“serius ka? Yang mana yang itu?
“iya yang itu yg mau nyebrang tadi”
“hwaaaaaaaaaaaa” *menangis*
“udah ka jangan nangis. Ntar juga ketemu pas di cirebon”

Yang membuat ku menangis adalah di perjalanan aku sms.an sama beliau, dan beliau mengajakku jalan malam itu, tapi ku malah pergi ke bandung. Dan ada hal lain yang membuatku menangis.huhu
Taksi terus berjalan, di antara kemacetan.. suasana di dalam taksi heboh  karena kami terus memberi semangat kepada bapak supir taksi.hhahaha

Seperti “ayooo pak maju jangan sampe disalip mobil lain”
Saat lampu merah “5,4,3,2,1 yaaaaaaaa hijau pak. Ayo buruan jalan”hhaha

Mungkin kami adalah penumpang terheboh yang pernah ditemui bapak supir taksi itu.hhihi

“nah itu jembatannya, bentar lagi sampai”
“wah mana pak? Ayoo buruan”

Waktu telah menunjukkan pukul 7 lewat..
Kami tidak jadi turun di plaza tendean, kami turun di depan halte busway………….
Dan disitulah kami bertemu dengan temannya shinta yaitu puji.
Dari halte itu kami masih berjalaaaaan untuk sampai ke plaza tendean. Lumayan cape juga sih.
Dan taraaaaaaaaaaang sampai lah kami, wew travel BARAYA.  berangkat jam 20.00. *katanya jam 19:00??*
Alhamdulillaaaaaaaaaahh.

cont.....
-ika-

You Might Also Like

0 comments