Stasiun, Kotamu, dan kamu.

10:23:00 PM



ketika sebuah pertemuan menjadi sesuatu yang langka
setiap detik pun berharga.

stasiun dan sebuah pertemuan

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, aku akan berdiri disini di stasiun ini untuk bertemu denganmu.
melihat sekitar dengan kebingungan. menunggu dalam diam, sembari berpikir "apa yang harus aku lakukan pertama kali dengan kondisi heart rate yang meningkat seperti ini. ah ku rasa ku mulai gila. salahkan kamu mengapa setelah kejadian itu kamu langsung pergi meninggalkanku dengan keadaan aku masih shock"

lalu aku kembali melihat sekitar,dan aku melihatmu, melihatmu di tengah keramaian yang berdiri tidak jauh dariku. lalu aku tersenyum dan "hei" aku menyapamu dengan santai, walaupun perasaanku tidak santai. :)

kotamu

Oh jadi ini kotamu, kota perantauanmu. Terakhir kali aku kesini, tahun 2008 dan sekarang 2013. hhaha sudah lama sekali memang. 
3 hari. hanya 3 hari aku berada di kota ini.
dan selama 3 hari banyak hal yang terjadi, banyak hal yang membuat kita menjadi semakin mengenal satu dengan lainnya. 
aku pun menyadari sebuah sisi dari dirimu yang tidak pernah kau tunjukan kepada orang lain.
menyukainya ? sangat. 
bahkan aku menjadi minder berada disisimu, aku hanyalah perempuan biasa, tidak peka, kurang romantis, yang selalu tidak bisa berkata-kata saat aku berada di depanmu. entah apa kelebihanku.

stasiun dan perpisahan

bahkan sepanjang perjalanan ke stasiun kamu hanya diam. aku tahu kamu sedih terlihat jelas dari wajahmu saat aku menengok ke arahmu secara diam-diam. entah kamu sadar atau tidak. teringat jelas kehangatanmu saat kita mampir sebentar di alun-alun kotamu. saat itu aku memegang tanganmu erat seakan aku tak mau pergi. aku tetap tersenyum karena aku ingin kamu tersenyum. 

keretaku akan datang, lalu aku salim terlebih dahulu. hah bagiku itu saat-saat yang mengharukan. seperti biasa aku berharap bahwa aku dapat menghentikan waktu. percuma. aku tak akan pernah bisa.
melihatmu menunggu dengan tampang seperti itu membuatku sangat berat untuk pergi. namun seperti biasa aku hanya tersenyum sembari melambaikan tanganku ke arahmu.

dan aku pun menaiki kereta itu, dan pergi meninggalkan kotamu dan kamu. 

sampai jumpa lagi Iman hendrianto. :)


-K







You Might Also Like

0 comments