Bukan untuk diakui

9:08:00 PM



Terbiasa. Entah terbiasa dengan apa.
Tak apa. entah apa yang dimaksud dengan tak apa

Saya membuka pintu kamar lalu ke dapur sambil memikirkan apa sebenarnya dan mengapa.
Kali ini terasa ringan, tubuh saya melakukan tugasnya seperti biasa sedangkan pikiran saya melayang.
Wajah saya afek datar dengan mata yang edema. Memang saya sedang sakit, tapi apa itu jawabannya?

Hati saya menjawab bukan.

Aneh.

Saya bercerita ke Allah SWT. Ya mungkin saya seperti anak kecil yang sedang merengek di mataNya.
Lalu saya bercerita ke teman saya.

"lo kesepian kali gara-gara ga ada gue"

Kesepian.

Apa itu jawabannya?

Kemudian saya diam. Sampai saya membuat tulisan ini saya masih diam.

Kesepian.

Merasa sendiri.

Malu mengakui bahwa ini yang sebenarnya terjadi. Hati saya menginginkan sosoknya. Hati saya sudah berusaha terlalu keras mengusahakan menggapai sosoknya beberapa hari ini. Sehingga menyerah. Sehingga sampai pada tahap ini.

Kesepian. Terkesan menyedihkan. dan tak untuk di akui.


-K-











You Might Also Like

0 comments